LAPORAN KARYA INOVATIF

LAPORAN KARYA INOVATIF

LAPORAN PEMBUATAN ALAT PELAJARAN  BAHASA INDONESIA KARTU SUKU KATA   ...

Rabu, 17 Februari 2016

Kanker Getah Bening

Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi pengalaman berjuang untuk sembuh dari penyakit mematikan yaitu kanker getah bening, yang biasa disebut juga limfoma maligna. Penyakit ini tumbuh dan berkembang dibagian usus besar. Kejadiannya 9 tahun yang lalu.Ya kalo sekarang alhamdulillah sudah sehat dan semoga tidak kambuh lagi amin.
Hari Minggu pagi tahun 2005 silam tiba-tiba muntah sakit melilit pada bagian perut kanan. Ulu hati sakit seperti terserang penyakit maag. Kata suami saya, kalau saya hanya kena maag.Minum obat penghilang rasa sakit akhirnya sembuh. Namun rupanya ini awal terasa penyakit ini karena seminggu kemudian saya harus opname di rumah sakit karena dehidrasi akibat muntah terus menerus tanpa bisa memasukkan makan dan minum.
Singkatnya, kurang lebih setahun keluar masuk rumah sakit tanpa diketahui pasti penyakit apa sebenarnya karena tidak ada benjolan yang terlihat layaknya tanda dari kanker getah bening. USG hanya menampakkan kumpulan massa, yang dokter tidak tahu pasti penyakit apa.Berat badan dari 65 kg turun drastis jadi 43 kg.
Penderita kanker harus ada dukungan penuh dari keluarga terdekat, dukungan keluarga membuat  penderita bersemangat untuk sembuh. Motivasi besar dari penderita berarti sudah memperoleh 50 % kesembuhan. Sisanya dari luar.
Weel...Bismillahirrohmani rrohmanirrohim akhirnya saya menjalani operasi pengangkatan benjolan yang tumbuh diusus besar di rumah sakit Tentara di kota Makassar. Usus besar dipotong sepanjang 33 cm. Dampaknya sekarang berat badan gampang naik.pengaruh usus dipotong kali ya...
Kaget juga melihat besarnya benjolan yang diangkat, hampir seukuran kepala bayi. Pantas saja makanan nggak bisa masuk.
Alhamdulillah, setelah pengangkatan benjolan, minum dan makan sudah baik. Saya pikir penyakitnya sudah hilang. Ternyata hasil biopsi benjolan dinyatakan ganas, limfoma maligna. Dengar kena kanker terbayang umur sisa sejengkal. Namun umur bukan terletak di sebuah jenis penyakit tetapi semua adalah kendali Ilahi.
Karena dinyatakan kena kanker akhirnya saya menjalani ritual terapi yaitu serangkaian kemoterapi. Lumayan 6 kali kemo. Menjalani serangkaian kemoterapi bagi penderita kanker adalah hal yang sangat menyakitkan.Begitulah yang saya baca dan dengar dari testimoni penderita kanker yang telah menjalani kemoterapi. Muntah, mual, pusing, lemas, hingga Hb turun drastis yang mengharuskan transfusi darah sampai jadi botak karena rambut rontokn adalah dampak dari kemoterapi.
Namun sekali lagi Alhamdulillah karena semua efek samping dari kemo tidak terjadi pada saya. Tidak ada muntah, mual, pusing juga rambutku tidak rontok yang dokter perkirakan kemo tahap kedua rambut saya sudah habis, sudah tidak bisa lagi bangun dari tempat tidur.

Pengalaman sewaktu menjalani Kemoterapi;

Dokter memberi jadwal kemo  sekali 3 minggu. Karena dalam keluarga pertama kali (semoga tidak ada lagi) akan mengenal apasih kemoterapi yang mereka juga dengar hal-hal menyeramkan tentang pengobatan ini. Seluruh keluarga saya dan suami memotovasi menjalani penuh dengan keyakinan keberhasilan pengobatan.
Setiap hari saya diwajibkan makan yang cukup, makan buah, minum jus, juga minum susu.
tentunya senantiasa berdoa memohon kesembuhan dan kemudahan menjalani serangkaian pengobatan tersebut.Setiap tiba jadawal kemo, sebelum ke rumah sakit keluarga melaksanakan shalat dua rakaat sebelum keluar rumah.
Alhamdulillah hingga kemo terakhir semua berjalan lancar tanpa ada efek samping sama sekali.Sehat wal-afiat,  rambut juga tidak habis.

Sekarang sudah 9 tahun berlalu, saya sudah kembali bekerja di kalimantan bersama suami .Semoga kami senantiasa diberi nikmat kesehatan dalam hidup ini.amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar